Sekripsian (Drama 01)
Fotoku pada saat selesai Seminar Proposal Akhir November 2020
Update dulu nih yah
Kamis 28 januari 2021 skripsiku sudah ada ditahap revisi pembimbing 2 (wah great job nando) pasti banyak dari kalian yang akan mengatakan hal-hal semacam bisikan hati alaala sinetron dah, sebenernya yang pengen aku ceritain adalah suka duka dalam membuat skripsi ini yang menurut aku cukup membuat orang-orang yang punya anxiety akut akan berakhir di batu nisan (becanda), sebenarnya dari segi suka sih kita akan ngerasa puas jika ngelewatin step by step dalam penelitian skrispi dan klimaksnya ketika selesai yaitu lega dan sudah memenuhi kewajiban kita sebagai mahasiswa, sedangkan dukanya adalah menunggu hasil revisian dosen pembimbing yang kadang lama banget dan ini yang menjadi problem seseorang wisuda nggak tepat sasarannya.
Sebenarnya itu bukan hanya satu-satunya masalah yang aku hadapi, masalah lain yang membuat aku stress adalah PENELITIAN nah pasti banyak yang penasaran nih " loh kak bukannya di FH untuk penelitiannya hanya studi literatur doang yah atau normatif aja alias kaji dasar hukumnya aja?" nah aku jelasin nih di FH untuk penelitian pemberlakuan hukum dimasyarakat kita perlu turun langsung karena dalam hukum ada istilah das sein dan das sollen dimana fakta dalam aturan berbeda dengan fakta yang terjadi dilapangan that's why di penelitian hukum ada namanya penelitian empiris alias penelitian langsung dengan subjek yang ingin diteliti.
Kebetulan subjek yang ingin aku teliti ini adalah Narapidana yang mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat selama pandemi covid-19 yang sedang ramai diperbincangkan sejak dikeluarkan Permenkunham No 10 Tahun 2020 pada april lalu. aku nggak ngerti dengan birokrasi dan segala macamnya tapi menurut aku untuk turun penelitian secara langsung butuh kesabaran yang ekstra dalam menunggu karena secara birokrasi kita harus memberikan surat pengantar untuk didisposisikan ke lembaga yang berwenang dalam hal ini Kanwil Kemenkunham ke Lembaga permasyarakatan.
Dinamika Penelitian yang aku alami sangat penuh drama karena ternyata awalnya fokus aku hanya pada Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) ehh ternyata subjek yang aku teliti adanya di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) it's really annoying banget karena ternyata Napi Asimilasinya sudah dirumahkan dan berada dalam pantauan BAPAS, akhirnya fokus penelitian aku berganti ke BAPAS. sesampainya di BAPAS aku harus menemukan realita bahwa manusia itu memang sangat dinamis dimana ternyata sulit sekali melakukan penetian terhadap narapidana ini karena mereka sudah bebas dan ada dari mereka yang sudah hilang kontak hal ini sangat menyulitkan karena harusnya jika tidak ada Covid-19 narapidana akan tetap berada di satu tempat sehingga mudah untuk mewawancarai mereka sebagai objek dari penelitian.
Saat itu aku lumayan shock karena begitu sulitnya melakukan penelitian ini tapi aku yakin diriku pasti bisa menyelesaikan masalah ini, akhirnya aku mendapatkan bantuan dari salah satu PK (Pembimbing Kemasyarakatan) yang menghubungi klien narapidana yang beliau bimbing. dua hari setelah mengurus penelitian di BAPAS akhirnya aku selesai Penelitian. saat pamit dan meminta terima kasih kepada Kepala BAPAS aku benar-benar lega telah melewati satu step dalam penelitian ini.
Pertengahan Februari 2021 sampai saat ini kurang lebih tiga minggu skripsiku belum juga selesai direvisi oleh pembimbing 2 aku juga bingung dengan diriku sendiri mengapa banyak sekali revisi mulai dari pengeditan hingga kontent skripsinya (Btw udah 3X revisi) padahal setiap ada revisi aku memperhatikan dengan jeli tetapi nyatanya memang manusia tidak ada yang sempurna pasti ada aja kesalahan yang dilakukan walaupun itu hal-hal kecil sekalipun. ehhh btw perasaanku saat itu benar-benar hopeless banget karena salah satu sahabatku yang dari awal berproses bareng udah selesai revisian dan sudah mulai mendaftar untuk ujian sarjana, moment melihat dia yang sudah selesai dengan pengurusannya membuat aku menjadi semakin down dan selalu membandingkan diriku dan menyalakan keadaan yang terjadi. setiap hari anxietyku semakin parah hingga aku benar-benar susah tidur dan terus memikirkan hal-hal yang akan terjadi kedepannya, hal ini didukung dengan tekanan orang tua yang ingin aku selesai tepat pada april ini sesuai janjiku kepada mereka, sebenarnya tekanan yang aku rasakan adalah tekanan biasa yang sering aku alami selama berproses dalam lomba ataupun kepanitiaan tetapi yang membuat aku gusar adalah fakta bahwa orang tuaku sudah memberitahukan kepada saudara dan kenalan-kenalan mereka bahwa april ini diriku akan wisuda.
Akhir Februari 2021 sampai saat ini skripsiku belum juga ada tanda-tanda selesai direvisi, sebenarnya sampai dititik ini aku benar-benar sudah berserah dan cukup tenang dan berusaha menerima kenyataan yang terjadi.
Di hari minggu setelah diriku pulang kebaktian di Gereja muncul satu notif pesan di WA dan ternyata itu adalah kiriman hasil revisian dari pembimbing II, jangan tanyakan betapa senangnya diriku melihat notif dari pesan itu hingga aku membuka hasil revisian tersebut dan cukup terkejut bahwa hasil penelitiannku belum selesai dan harus dilanjutkan lagi dengan fokus objek yaitu masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal narapidana yang waktu itu aku wawancarai. perasaan sedih, merasa sangat bodoh dan putus asa aku rasakan secara bersamaan dan tak sadar aku sudah penuh luapan emosi dan menangis takkaruan, 5 jam menangis akhirnya aku memantapkan diri dan memotivasi diri untuk tetap melanjutkan peneltian ini. permasalahan yang aku hadapi sekarang ini adalah catatan alamat mengenai narapidana tersebut yang diberikan dari PK kepadaku tidak begitu spesifik sehingga membuatku mencari berbagai macam alternatif untuk dapat mengetahui secara pasti alamat tempat tinggal dari para napi ini akhirnya aku menemukan cara yaitu mencari kenalan ataupun teman yang tinggal dilingkungan yang sama dengan napi tersebut, singkat cerita aku menemukan kenalanku yang merupakan teman SMA ku dan sekaligus menjadi klien dalam wawancara ini.
3 hari setelah mewawancarai masyarakat aku akhirnya mengirimkan kembali hasil revisi kepada pembimbing II dan puji tuhan akhirnya diterima walaupun kata-kata dari pembimbingku yang lumayan sarkastik dan menyakitkan tetapi aku berusaha untuk mengambil sisi positifnya dan terus maju pantang mundur (btw Jangan paksa aku menulis secara implisit kata-kata yang menurutku menyakitkan ini yah hehehe).
Update Hari Ini Yaitu 01 Maret 2021 skripsiku sudah aku masukan untuk direvisi oleh pembimbing I semoga tidak ada revisi lagi agar aku bisa cepat mendaftar ujian.
Btw cerita ini masih akan dilanjutkan setelah skripsiku selesai direvisi oleh pembimbing I.
*tulisan ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun yah ini hanya curhatan yang jujur dari seorang mahasiswa akhir yang tentunya jomblo😀
Lampiran Updatean ..
saat menulis cerita di blog ini aku sedang menikmati angin siang penuh keriduan di Cafe Teluk indah sembari menikmati air es yang merupakan salah satu menu paling murah di cafe ini.
Semangat
BalasHapus