Cerpen menarik



Kali Guys gue mau posting cerpen Karya kaka perempuan gue






Cerpen pergaulan bebas

Gita, Terima Kasih



“Apa yang kau lakukan sebenarnya diluaran sana? Bergaul dengan sembarangan orang. Inginkah kau membanggakan orang tua? Inginkah masa depanmu cerah? Atau mungkin kau tidak ingin sekolah lagi? Kenapa kau seperti ini, apa yang merubahmu seperti ini, hah? Bentak ayah padaku setelah membaca laporan hasil belajarku yang baru saja dibawa pulang oleh ibuku. Kau dulu tak seperti ini, kau dulu anak yang penurut, sayang pada orang tua dan berprestasi. Sebenarnya kau kenapa? Adakah dari kami yang membuat kau berubah secepat ini? Jawab pertanyaan ayah.” Bentak ayah lagi, tapi tak kupedulikan dan malah berjalan menjauhinya yang berada di ruang tamu.

Aku mengunci diri dalam kamar, disinilah satu-satunya tempat yang membuat aku nyaman. Tak diganggu oleh siapapun. Bip..bip..bip... bunyi suara handphoneku yang menandakan bahwa ada sebuah pesan untukku dari seseorang disana.

“bro, kau dimana? Kita lagi ngumpul ni. Ayo gabung, ada barang baru ni, dijamin lebih mantap dari sebelumnya, ini cuman dihisap aja. kita tunggu ya.” aku melempar hpku keatas kasur dan berlalu ke kamar mandi.

Aku akan pergi untuk menghilangkan kekesalanku karena dibentak tadi oleh ayah. Hanya karena nilaiku turun aku langsung dibentak seperti orang yang habis melakukan suatu tindakan kriminal. Aku bosan harus terus seperti ini. Ingin rasanya aku berhenti bersekolah dan santai seperti teman-temanku yang tak pernah memikirkan masalah sekolah. Mereka sangat menikmati hidup ini, bahkan mereka tahu bagaimana caranya mendapatkan kenikmatan dunia.

Aku menaiki motorku dan membawanya menuju tempat ngumpul yang cukup jauh dari rumahku. Aku seperti mayat hidup, aku hidup tapi jiwaku begitu kosong, aku merasa seperti tak ingin hidup, aku bosan hidup seperti ini. Aku menjalankan motorku dengan kencangnya membelah jalanan yang begitu ramai, hingga aku tak sadar ada yang mengikutiku dari belakang.

Aku membuka helm dan masuk kedalam tempat yang sudah 2 bulan ini sering menjadi tempat pelampiasan amarahku, tempat yang begitu kumuh yang dipenuhi karung bekas dari depan hingga belakang. “Hey, nandito kemarilah, suara itu mengagetkanku dari lamunanku dan membuatku berjalan kearah suara yang tak lain adalah suara dari christo. Orang yang tadi mengirimiku sebuah pesan. “hey, wah udah rame aja ni, mana barangnya?” Kataku pada christo. “Sabar dulu bro, kau sepertinya dimarahin lagi yah? Atau kau udah gak sabar pengen segera ke surga dunia, hah?” Hahahahahahahahaha kata christo langsung disambut tawa oleh teman-temanku dan membuat tempat yang terlihat kumuh menjadi sedikit menyegarkan hati maupun mata.

...

Aku terbangun pagi ini dengan tubuh yang sangat sakit, rasanya seperti daging ingin terlepas dari tulang tempatnya menempel. Aku beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kekamar mandi. Aku ingin mandi agar tubuhku bisa sedikit membaik. Aku baru ingat kalau hari ini aku harus pergi kesekolah, segera aku memakai seragam dan tas menuju ruang makan. Aku mengambil sepotong roti yang telah diolesi coklat oleh ibu dan langsung berlalu dengan motorku menuju kesekolah.

Aku memarkirkan motorku dan mulai menginjakkan kaki kedalam sekolah tepat saat bel berbunyi yang menandakan sekolah sudah dimulai. “surganya gimana? Asik ya main disurga? Tanya gita padaku yang berada tepat disamping tempat dudukku. “apa maksudmu?” Kataku ketakutan, “alah gak usah munafik, aku tahu kemarin kamu kemana, aku tahu kemarin kamu sama siapa dan apa yang kalian lakukan ditempat itu, sambung gita dan tambah membuatku ketakutan.” Kalau ketahuan aku bisa masuk penjara ni, aku harus lakuin sesuatu agar si gita tak bisa melaporkanku ke kepala sekolah maupun polisi, pikirku dan tak menggubris omongan gita. “Aku punya buktinya loh” tambah gita lagi dan langsung membuatku terlonjak kaget, itu langsung membuat gita merasa menang melihatku yang benar-benar ketakutan. Aku tak akan melaporkanmu ke kepala sekolah dan juga polisi tapi ada syaratnya, terserah kamu mau ngikutin atau kamu akan tahu sendiri akibatnya. Ancam gita padaku. “apa syaratnya” kataku padanya dan langsung membuatnya menang. “Pulang sekolah akan aku beritahu.”

Bel berbunyi menandakan sekolah telah usai dan saatnya pulang. Belum juga menginjakkan kaki kedepan pintu aku sudah ditarik oleh gita meninggalkan kelas, aku dan gita sekarang berada ditaman belakang sekolah, “apa syaratnya” kataku padanya ketika sekolah sudah sepi. “Syaratnya gampang kok. Kamu harus ranking 1 di semester ini, karena kemarin nilai kamu anjlok semua kan? “Apa pedulimu padaku, itu nilaiku bukan nilaimu” kataku padanya dan melangkahkan kaki pergi darinya tapi aku kembali ditarik dan diancam lagi, “oke, oke hanya itu saja syaratnyakan?” Kataku mengiyakan. “Bukan hanya itu saja, kamu harus ada dirumah sebelum jam 5 sore dan patuhi semua kata orang tuamu serta tidak boleh lagi bolos sekolah. hingga kamu berhasil meraih rangking 1 aku akan menyimpan video berisi bukti ini. Oke, selamat berjuang” Katanya padaku dan langsung berlalu meninggalkanku dalam kebingungan. Aku memacu motorku menuju rumah, aku berpikir apa peduli gita padaku, kenapa dia menginginkan aku meraih ranking 1 dan patuh pada orang tua. Sebenarnya maksud dia apa? dengan pikiran yang masih bertanya-tanya aku masuk kedalam kamar. Aku merebahkan tubuhku diatas kasur setelah aku mandi dan ingin memejamkan mata tiba-tiba bip..bip..bip.. itu menyadarkan aku bahwa ada sebuah pesan untukku. “ingat yah, aku mengawasimu” dari gita. Apa? Sebenarnya dimana dia, aku melihat jendela dan ternyata si gita dengan motor maticnya sedang menatapku dari balik jendela bening yang menghiasi kamarku ini. Dia melambaikan tangan dan memacu motornya meninggalkan jendela dan rumahku, aku menatapnya dengan kebingungan lagi. Kalau begini aku tidak bisa lagi ngumpul bareng teman-teman lagi dan harus meninggalkan surga dunia yang begitu indah dan nikmat.

...

Aku memutuskan untuk menuruti syarat yang diajukan oleh si gita, sudah 5 bulan ini aku tak pernah lagi nongkrong bareng teman-teman di tempat kumuh itu lagi, hari-hari berlalu begitu cepat, sampai aku tak sadar bahwa sebentar lagi aku akan UAS dan itu artinya aku harus mendapat ranking 1. Selama ini aku terus belajar dan tak membangkang lagi sehingga ayah dan ibu juga semakin menyayangiku, aku merasa kasih sayang yang aku dapat ini begitu tulus seperti waktu aku masih kecil dulu. Aku sudah terbuai dengan kasih sayang mereka. Dan prestasiku disekolah juga sepertinya akan kembali membaik. Aku berteman baik kembali dengan si gita selama 5 bulan ini, sebenarnya aku dan gita sudah berteman sejak kami kecil tapi setelah mengenal teman-temanku itu aku mulai menghindari dan tak pernah peduli lagi padanya. Aku merasa senang bisa kembali berteman dengannya. Tanpa sadar aku merasa lebih baik selama 5 bulan ini, walaupun di 2 bulan pertama aku hampir mati karena tak mendapat narkoba serta direhabilitasi dirumah aku merasa tidak ingin lagi menyentuh barang haram itu karena aku hampir mati karenanya.

Bip..bip..bip.. suara hpku berdering dan membuatku segera membaca pesan yang masuk “ bro, kau tak pernah lagi muncul kenapa? Kamu diancam yah? Aku akan menghabisi orang itu, dia gita teman sekolahmu kan? Kalau kamu tak datang ketempat biasa, dia akan jadi santapan kami, kamu tahukan artinya? Aku tunggu”. Pesan christo membuatku langsung lari keluar rumah dan memacu motor sekencang-kencangnya, hampir 5 menit aku sudah sampai ditempat yang selama 5 bulan ini tak pernah kukunjungi lagi.  Aku memarkirkan motorku dan masuk kedalam, belum menginjakkan kaki kedalam aku mendengar suara teriakan dari gita, aku langsung berlari dan mendapatinya sedang ditampar oleh christo. “Hey, apa yang kau lakukan?” Kataku pada christo dan 1 tinjuku tepat mengenai wajahnya hingga dia tersungkur, aku ingin membunuhnya tapi terlambat aku sudah ditahan oleh 2 orang temanku yang lain, 1 tinju didaratkan oleh christo tepat diperutku dan membuatku menjerit, dan tinju christo terus menghujaniku hingga aku hampir tak sadarkan diri. “Aku akan membunuh perempuan ini, beraninya dia mengancammu, aku sudah suka padamu dan aku cinta padamu kamu tahu, aku cinta kamu nandito” Katanya padaku dan mulai menyadarkanku bahwa aku sudah salah selama ini berteman dengan mereka, aku merasa jijik pada mereka, aku ingin bangkit setelah aku mendengar teriakan dari gita tapi aku tak mampu, aku sudah terluka parah dan aku sudah tak sadarkan diri.

...

Aku terbangun disebuah ruangan yang begitu terang, aku membuka mataku dan melihat ayah, ibu dan gita ada disamping tempat tidurku. “kamu tak apa-apa gita?” Kataku pada gita yang begitu terlihat khawatir. “Seharusnya aku yang berkata begitu padamu, terima kasih karena kamu sudah datang saat aku membutuhkanmu.”kata gita sambil tersenyum dengan manisnya. “Tapi bagaimana aku bisa ada disini dan bagaimana kamu bisa terlepas dari mereka?” Kataku lagi padanya. “Sebenarnya ayah melihatmu pergi dengan begitu khawatir dan ayah bepikir mungkin kamu akan menemui teman-teman berandalanmu itu lagi karena itu ayah menelepon polisi untuk mencarimu. Ternyata christo adalah seorang maniak dia selalu memanfaatkan anak muda sepertimu untuk kepuasaannya sendiri. dia mempunyai kelainan yaitu jika dia melihat pria mabuk karena narkoba maka dia akan mendapatkan kepuasaan karena pergaulannya yang begitu baik dia dengan mudah bergaul dengan anak muda sepertimu. Karena itu mulai sekarang bergaullah dengan sewajarnya dan dengar apa kata gita” Kata ayah sambil tersenyum menatap gita.

Seminggu di rumah sakit sungguh membuatku tak bisa bernapas dengan baik. Kini aku sedang menikmati udara yang begitu segar ditaman dekat kompleks ditemani oleh gita. Besok adalah haru untuk UAS, “kamu harus memenuhi syaratku, masih ingatkan kamu?” Kata gita sambil menatapku. “Aku ingat, baiklah karena kamu aku bisa berubah dan bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi pada hidupku maka aku akan memenuhi syaratmu itu,” kataku sambil menatapnya dan memberi senyumanku yang termanis.

“Nanditooooooooooo,” suara gita mengagetkanku yang baru saja dari kantin. “Ada apa? Kenapa teriak-teriak ?” kataku padanya. “Kamu berhasil memenuhi syaratku. Kamu mendapatkan ranking 1, selamat yah. Karena itu kamu harus mentraktir aku makan malam, malam ini juga. Aku tunggu dirumah jam 7. On time. Bye,” katanya dan berlalu meninggalkanku. Aku pulang kerumah dan disambut oleh ibu dengan sebuah pelukan yang hangat. “Selamat sayang, kamu sudah kembali seperti dulu. Ibu bangga sama kamu. Benar ayah juga bangga padamu. Kamu sudah berubah berkat gita. Ayah selalu bisa mengharapkanmu.”

Aku selesai mandi dan ganti pakaian sambil melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6.30. aku harus cepat jangan sampai gita marah. Aku harus berterima kasih padanya karena semua ini bisa terwujud berkat dia. “hai, ayo kita pergi” Kataku padanya setelah disambut gita di rumahnya. “Ayo, aku akan menentukan tempatnya” kata gita saat sudah berada diboncengan motorku. Motorku melaju dalam keheningan malam, tiba-tiba tangan gita sudah dilingkarkan diperutku dari belakang, aku merasa nyaman dengan pelukkannya. “Kita berhenti ditaman kompleks ya” kata gita dan langsung diiyakan olehku. “terima kasih untuk semuanya, aku tak pernah menyangka kamu akan sebegitu peduli padaku seperti ini. Aku merasa nyaman berada didekatmu seperti ini, maaf karena aku pernah mengabaikanmu, aku pernah meninggalkanmu saat kau butuh. Maaf untuk sakit yang aku berikan padamu” Kataku padanya dengan tatapan kedepan. “aku sudah memaafkanmu sejak lama, aku tidak mau kamu menyesal dengan masa mudamu, karena aku sudah mengenalmu dari kecil, aku tak mau kamu hidup dalam penyesalan. Aku juga merasa nyaman bisa berada didekatmu seperti ini. Mungkin karena aku terlalu menyukaimu,”katanya dan langsung membuat pandanganku tertuju pada matanya. “Aku yang seharusnya mengatakannya dulu, karena pria yang biasanya menyampaikan terlebih dahulu” Kataku padanya. Kami berdua sama-sama tersenyum dan menatap langit yang bertabur bintang









By Diana Tantaru






jangan sembarang di copy paste yh..







Komentar

Postingan Populer